Tatih .


Aku ni tengah bertatih ,
Macam bayi yang tulang lutut belum sempurna kuat .
Peha belum sebesar lengan ayah ,
Muscle baru nak melebar tumbesaran dia .

Masa aku bertatih ni macam-macam jadi ,
Ada betubi , ada selang seli .
Aku bukan tak kuat ,
Aku tahan ,
Tapi terlalu banyak ura-ura manis yang dibisik ketlinga oleh syaitan yang selalu nak anak Adam jatuh ,
Jatuh tanpa bangkit .
Aku bukan lemah ,
Orang lemah tak akan cuci balik pisau yang dah buat parut dekat badan dia ,
Aku cuci ,
Aku simpan ,
Sampai mati aku akan ingat ....'pisau ini yang lukakan aku,jangan main dengan pisau ni lagi,karang luka lagi'
Pisau ini ajar aku banyak benda ...buat apa aku nak buang bukan ?

Tapi niat tu susah diteruskan ,
Walaupun pisau tu tak melukakan lagi ,
Tapi siat siat perih dia masih terasa dekat daging aku ,
Kekadang rasa macam dah sembuh , tak perlu lagi ubat .
Kekadang aku cari ubat tu kemana-mana sebab sakit .

Buat apa buang benda yang dulu ada dengan kita ,
Yang dulu kita pernah guna berhari-hari kan ?
Jangan ambik macam hilang madu sepah dibuang .
Macam polisterin lepas makan campak jauh .
Baik simpan ,
Sekurang-kurangnya kita masih ada ,
Bukan totally zero jumlah dia nanti .

Ini jalan terbaik aku rasa .
Tapi Dia tahu lagi banyak cerita ,
Drama belum ditulis dialog dia dah tahu pengakhiran bagaimana nanti .
Sekarang apa ?
Sekarang berserah .
Berserah tapi jangan diam mengangkang .
Berserah tapi kita berdiri tegak .
Tegak pandang ke langit .
Luasnyaaa .
Bukan satu awan yang ada banyak awan .
Pandang atas jangan pandang bawah .



sumberAfika Syafrizon

No comments:

Post a Comment